Dalam Al Qur'an kata mati dituangkan dalam beberapa istilah.
Ada kalanya Allah SWT menyebut kata al-maut, ada kalanya kata al-wafat, terus ada juga ajal dan ada pula ruju'.
Semua kata tersebut digunakan pada dimensi yang berbeda-beda.
Kata al-maut digunakan untuk pengertian yang umun yaitu ketika sesuatu sudah tidak berfungsi lagi atau ketika nyawa sudah berpisah dari tubuh.
Contoh ayat Al Qur'an yang menyatakannya adalah surat Ali Imran ayat 85.
Allah SWT berfirman,
"Segala yang bernyawa itu merasakan kematian."
Artinya bahwa semua nafs atau tubuh pasti akan mengalami kondisi tidak berfungsi.
Adapun ayat yang lain menyebutkan, Allah SWT berfirman,
"Kalau (Muhammad) mati atau terbunuh apakah engkau kembali menjadi kafir?"
(QS. Ali Imran: 144).
Kata maut yang digunakan dalam ayat di atas merujuk tentang arti umum dari kematian, yaitu ketika tubuh secara total sudah tidak berfungsi lagi.
Ada kalanya Allah SWT menyebut kata al-maut, ada kalanya kata al-wafat, terus ada juga ajal dan ada pula ruju'.
Semua kata tersebut digunakan pada dimensi yang berbeda-beda.
Kata al-maut digunakan untuk pengertian yang umun yaitu ketika sesuatu sudah tidak berfungsi lagi atau ketika nyawa sudah berpisah dari tubuh.
Contoh ayat Al Qur'an yang menyatakannya adalah surat Ali Imran ayat 85.
Allah SWT berfirman,
"Segala yang bernyawa itu merasakan kematian."
Artinya bahwa semua nafs atau tubuh pasti akan mengalami kondisi tidak berfungsi.
Adapun ayat yang lain menyebutkan, Allah SWT berfirman,
"Kalau (Muhammad) mati atau terbunuh apakah engkau kembali menjadi kafir?"
(QS. Ali Imran: 144).
Kata maut yang digunakan dalam ayat di atas merujuk tentang arti umum dari kematian, yaitu ketika tubuh secara total sudah tidak berfungsi lagi.
Mati Menurut Al Qur'an